Tuesday, June 5, 2007

Wali Kota Belum Tandatangai Draf PSB

Wali Kota Belum Tandatangai Draf PSB BANDUNG -- Proses penerimaan siswa baru (PSB) di Kota Bandung, semakin dekat. Namun, hingga Senin (4/6), draf PSB belum ditandatangani oleh wali kota. Padahal, ketentuan PSB harus segera disahkan menjadi peraturan wali kota (Perwal) agar memiliki dasar hukum untuk dilaksanakan. ''Sore ini (Senin, 4/6), kemungkinan besar wali kota Bandung sudah beres menandatangani draf PSB,'' kata Kepala Dinas Kota Bandung, Oji Mahroji menegaskan. Diperoleh keterangan, pendaftaran masuk siswa baru, akan dimulai pada 25-30 Juni untuk masuk ke SMP/Mts. Sedangkan pendaftaran ke SMA/MA/SMK, dilakukan pada 2-7 Juli. Begitu juga, pendaftaran ke SD/MI dilakukan pada 2-7 Juli dan pendaftaran TK dibuka pada 27 Juli. Sedangkan untuk jalur non-akademis, kata Oji, pendaftaran dilakukan pada 11-16 Juni dan seleksi pada 9 juli. Khusus untuk siswa SD yang mendaftar ke SMP, seleksi dilakukan pada 3 Juli dengan tiga mata pelajaran yang diseleksikan. Ketiga mata pelajaran itu adalah bahasa Indonesia, Matematika dan IPA. Menurut Oji, penandatanganan draf PSB oleh wali kota Bandung, prosesnya terus dilakukan. Pihaknya optimis, proses itu bisa cepat selesai sehingga bisa langsung digunakan sebagai dasar hukum PSB. ''Saya akan segera bertemu dengan wali kota untuk mengambil draf PSB yang sudah ditandatangani itu,'' katanya menegaskan. Menyinggung soal daya tampung, Oji mengatakan, SDN di Kota Bandung memiliki berdaya tampung sebanyak 35.500, SMPN 16 ribu atau sekitar 50 persen dari jumlah lulusan siswa SD. Sedangkan untuk lulusan SMP dari negeri ataupun swasta sebanyak 32.999 siswa sementara daya tampung SMA sebanyak 12 ribu dan SMK sebanyak 9.000 siswa. Pada 2007 ini, sambung dia, untuk SMA negeri pihaknya menambah daya tampung sekitar 800-900 orang. Namun, kata Oji, masyarakat tidak perlu khawatir karena sekolah SMA swasta di Bandung bisa menampung sampai 30 ribu siswa. Sementara, sekolah untuk penyandang cacat di Bandung, kata Oji, sudah ada. Namun, sekolah untuk anak berkebutuhan khusus, belum ada. Saat ini, pihaknya sedang mempersiapkan untuk mengajukan sekolah anak berkebutuhan khusus kepada pemerintah pusat. ''Kebutuhan sekolah untuk anak berkebutuhan khusus di Bandung memang sudah ada, misalnya untuk anak autis. Untuk lainnya, kami sedang mengajukan,'' katanya menjelaskan. (ren )